Strategi Kampanye Kamala Harris: Merekrut Anggota DPR dengan Lebih Luas

Kampanye Harris sedang memperluas jangkauan secara drastis dalam merekrut anggota DPR untuk mendukung tiket presiden, dengan menilai minat hampir setiap anggota, menurut informasi yang diperoleh Axios.

Perubahan Signifikan dalam Pendekatan Kampanye

Lebih dari selusin anggota parlemen Demokrat dan staf menggambarkan perbedaan "jauh dan mendalam" dengan operasi perwakilan di bawah Presiden Biden.

Bagi banyak anggota DPR, perubahan ini menunjukkan pentingnya mereka di bawah kepemimpinan Wakil Presiden Kamala Harris dan Gubernur Minnesota Tim Walz, mantan anggota DPR.

Upaya Rekrutmen yang Luas

Kampanye Harris telah melakukan survei secara luas terhadap anggota DPR mengenai keterbukaan mereka untuk menjadi perwakilan, sebuah upaya yang dimulai hampir segera setelah Biden mundur dari pencalonannya pada bulan Juli.

Koperasi New Democrat Coalition yang condong ke kiri telah melakukan polling terhadap hampir 100 anggotanya atas permintaan kampanye untuk "mengetahui siapa yang tersedia," kata Rep. Annie Kuster (D-N.H.), ketua kelompok tersebut kepada Axios.

Perbedaan Pendekatan Kampanye

Seorang anggota senior DPR mengatakan bahwa kampanye Harris "telah meminta semua anggota jika mereka tertarik untuk menjadi perwakilan," dan mereka yang setuju telah dihubungi setiap minggu tentang ketersediaan mereka untuk bepergian.

"Mereka telah menanyakan tingkat minat kami dengan cara yang belum pernah saya ditanyakan sebelumnya. Seringkali, orang-orang yang benar-benar ingin melakukannya yang mengatakan sesuatu. Kali ini, mereka mendekati semua orang," kata Rep. Mark Pocan (D-Wisc.).

Perbedaan Kontras dalam Dukungan

Beberapa anggota DPR yang sebelumnya tidak mendukung Biden kini bersedia untuk mendukung Harris.

"Saya tidak menjadi perwakilan kampanye Biden karena saya tidak diminta ... Tapi Kamala, itu cerita yang berbeda," kata Rep. Jimmy Gomez (D-Calif.).

Perbedaan Dalam Tindakan

Seorang staf utama untuk anggota DPR lainnya mengatakan kepada Axios bahwa bos mereka telah diminta untuk bepergian dua kali dan melakukan media di negara bagian swing untuk Harris – sebuah "perbedaan mencolok" dibandingkan dengan peran yang tidak ada untuk Biden.

"Mereka telah meminta sebanyak mungkin anggota untuk menjadi perwakilan," kata Rep. Sydney Kamlager-Dove (D-Calif.), menambahkan bahwa Harris meminta hal tersebut langsung kepadanya ketika mereka berada di acara bersama.

Respons dan Dampak

Kampanye kamala Harris mengetahui "tim Biden memiliki masalah banyak anggota yang merasa tidak termasuk dan mencoba mengatasi masalah tersebut dengan melibatkan lebih banyak orang," kata anggota DPR senior.

Para pembuat undang-undang melihat pendekatan Biden sebagai fungsi dari usianya dan ketergantungannya pada lingkaran dalam dan ketua kampanye, termasuk Reps. Veronica Escobar (D-Texas), Jim Clyburn (D-S.C.) dan Lisa Blunt Rochester (D-Del.).

Ekspansi dan Antusiasme

Kampanye Harris juga mencoba memperluas peta. "Anda melihat perwakilan pergi ke Florida, Anda melihat perwakilan di Texas," kata Rep. Robert Garcia (D-Calif.).

Anggota DPR, yang merasa lebih dihargai oleh Harris dan timnya, membalas dengan antusiasme yang jauh lebih besar.

Keterlibatan yang Meningkat

Satu anggota DPR yang menyatakan minat untuk berbicara di Konvensi Nasional Demokrat diberitahu oleh staf mereka bahwa meskipun mungkin itu dapat dilakukan di bawah Biden, ada persaingan jauh lebih besar untuk peran publik di kandidat Harris.

Kampanye Harris telah mendengar dari anggota yang secara proaktif menghubungi dengan tawaran bantuan, menurut sumber yang akrab dengan masalah tersebut.

Rep. Jared Huffman (D-Calif.) mengatakan kepada Axios bahwa kampanye memiliki "lebih banyak perwakilan yang tertarik daripada yang mereka tahu harus dilakukan."

Kesimpulan

Kuster menyimpulkan, "Itu seperti malam dan siang," yang mengatakan kepada Axios bahwa sekitar tiga perempat anggota kelompoknya menyatakan minat untuk menjadi perwakilan Harris.

"Semua orang ingin terlibat dalam kampanye ini, dan mereka sangat bersemangat tentang hal itu."