Korban Erupsi Gunung Lewotobi Rayakan Tahun Baru dengan Doa Bersama
Malam tahun baru 2025 menjadi momen penuh haru bagi para korban erupsi Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Di tengah suasana sulit, mereka tetap mengadakan doa bersama di tenda pengungsian sebagai bentuk syukur dan harapan untuk tahun yang lebih baik.
Rangkaian Doa Bersama di Malam Tahun Baru
Doa bersama ini berlangsung khidmat dan dihadiri oleh ratusan pengungsi dari berbagai desa terdampak. Mereka berkumpul di tenda utama, ditemani oleh relawan, petugas, dan sejumlah tokoh masyarakat. Acara ini menjadi penghibur sekaligus penguat semangat bagi para pengungsi yang telah bertahan selama dua bulan sejak erupsi terjadi.
Ketua panitia doa bersama, Yohanis Laman, menyampaikan bahwa acara ini bertujuan untuk memberikan penghiburan kepada para pengungsi. "Meski kondisi sulit, kami ingin memulai tahun baru dengan semangat baru. Doa ini adalah bentuk harapan kami untuk masa depan yang lebih baik," ujarnya.
Gunung Lewotobi Keluarkan Asap hingga 2 Kilometer
Pada Rabu pagi (1/1/2025), Gunung Lewotobi kembali mengeluarkan asap setinggi dua kilometer dari kawahnya. Meski aktivitas ini terpantau stabil dan tidak menimbulkan letusan besar, warga tetap diminta untuk waspada dan menjauh dari zona bahaya yang telah ditetapkan.
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur, aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi masih berada di level siaga. "Kami terus memantau perkembangan aktivitas gunung ini. Warga diharapkan tidak mendekati radius lima kilometer dari kawah," kata Kepala BPBD, Andi Moan.
Bantuan dan Pendampingan untuk Korban
Selama masa pengungsian, para korban erupsi Gunung Lewotobi menerima berbagai bentuk bantuan, mulai dari kebutuhan pokok hingga pendampingan psikologis. Sejumlah lembaga kemanusiaan juga turut berperan aktif dalam memberikan bantuan tersebut.
Salah satu pengungsi, Maria Dewa, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang terus mengalir. "Kami sangat terbantu dengan bantuan ini, terutama untuk anak-anak yang membutuhkan makanan dan pendidikan," katanya.
Upaya Pemulihan Jangka Panjang
Pemerintah daerah telah menyusun rencana pemulihan jangka panjang untuk membantu warga terdampak. Selain membangun kembali infrastruktur yang rusak, mereka juga berencana untuk memberikan pelatihan keterampilan kepada para pengungsi agar dapat mandiri secara ekonomi.
Harapan Baru di Tahun 2025
Di tengah segala keterbatasan, para korban erupsi Gunung Lewotobi tetap memiliki harapan besar untuk tahun 2025. Mereka berharap kehidupan akan kembali normal, dan mereka dapat kembali ke rumah dengan aman.
Doa bersama yang diwarnai dengan semangat gotong royong menjadi simbol kekuatan masyarakat untuk bangkit dari bencana. Dengan dukungan dari berbagai pihak, mereka optimis menghadapi tantangan di tahun yang baru.
Gunung Lewotobi mungkin masih berasap, tetapi harapan para pengungsi tetap menyala. Selamat tahun baru 2025, dan semoga menjadi awal yang lebih baik bagi semua!
Tidak ada komentar